Alasan Hindu Melarang Judi Bola dan Hukuman Jika Melakukannya – Anda sebagai masyarakat yang tinggal di Indonesia, tentu sudah tidak asing dengan permainan judi. Segala jenis permainan judi bola sbobet88 merupakan permainan yang tabu untuk dimainkan oleh masyarakat, sebab dilarang oleh negara.
Menurut pengertian umu, judi adalah permainan yang menggunakan sistem taruhan. Taruhan yang digunakan bisa menggunakan uang, benda yang berharga, atau bahkan dengan benda yang bernyawa. Berikut ini adalah penjelasan mengenai judi bola dan alasan kenapa Hindu, sebagai salah satu agama yang ada di Indonesia juga melarangnya.
Pengertian Judi Bola dan Kenapa Ia Dilarang di Indonesia
Judi bola biasanya merupakan permainan taruhan, bisa dilakukan secara daring atau konvensional dengan menebak hasil skor permainan sepak bola atau menebak siapa yang menang atau kalah dalam pertandingan yang berlangsung. Nantinya pihak yang ikut judi ini akan memberikan sejumlah uang sebagai tanda bahwa ia ikut dalam judi bola setelah memilih tim mana yang ia dukung.
Jika tim yang ia dukung menang, maka ia akan mendapatkan sejumlah uang dari penjudi yang kalah dalam taruhan. Alasan Hindu melarang judi bola dan judi lainnya karena pihak yang kalah dirugikan atas permainan yang mereka lakukan.
Karena meresahkan masyarakat, sebab permainan judi umumnya juga diikuti dengan aktifitas yang kurang baik, misalnya berzina atau mabuk-mabukan, pemerintah Indonesia sepakat untuk melarang perjudian. Perjudian juga tidak mencerminkan budaya Timur yang menjunjung tinggi sopan dan santun.
Pemerintah Indonesia tidak hanya melarang judi bola saja, mereka melarang semua jenis judi dari yang dimainkan di kasino atau rumah judi, hingga judi yang dimainkan secara online. Masyarakat yang tertangkap melakukan aktifitas judi atau mendukung aktifitasnya akan dikenai hukuman.
Hukuman yang diberikan adalah penjara dalam rentang waktu tertentu dan denda uang. Makin parah aktifitas perjudian yang dilakukan oleh seseorang, maka makin berat pula hukuman yang akan didapatkan. Penjudi juga akan mendapatka hukuman sosial karena ia merupakan aktifitas yang tidak disukai oleh masyarakat.
Pandangan Agama Hindu dalam Perjudian
Alasan Hindu melarang judi bola sudah tercantum dalam kitab suci yang umatnya imani, yakni kitab Manava Dharmasastra yang merupakan kitab panduan untuk berperilaku baik dalam agama tersebut. Larangan judi terdapat dalam sloka di kitab tersebut, dimulai dari sloka 221 hingga sloka 228. Berikut merupakan rincian mengenai masing-masing sloka, yakni:
- Sloka 223
Dalam sloka 223, dijelaskan mengenai perjudian dan pertaruhan, dua hal yang berbeda namun memiliki konsekuensi yang sama. Perjudian merupakan aktifitas yang taruhannya dilakukan dengan menggunakan benda yang tidak bernyawa. Pertaruhan sendiri menggunakan taruhan dengan makhluk yang memiliki nyawa.
- Sloka 225
Dalam sloka ini dijelaskan bahwa terdapat sebutan untuk orang yang gemar melakukan judi, yakni sramana Bandar. Orang-orang ini merupakan orang yang diterjemahkan sebagai pencuri yang tersamar serta orang yang menganggu ketentraman orang-orang baik.
- Slok 227-228
Di dalam dua sloka terakhir disebutkan akibat yang didapatkan jika seseorang melakukan aktifitas perjudian, yakni bisa menimbulkan permusuhan dan kejahatan. Ia juga bisa meningkatkan peluang seseorang melakukan pencurian.
Meski ada alasan Hindu melarang judi bola dan berbagai jenis judi lain, di Bali masih terdapat praktik perjudian dengan model sabung ayam. Sabung ayam tersebut dinamakan tajen, yang masih terjadi karena pengetahuan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tata susila masih belum menjangkau banyak orang.
Masyarakat Awidya atau masyarakat yang tidak memiliki pengetahuan mengenai agama Hindu secara praktis hanya mengetahui bahwa tajen adalah kebudayaan nenek moyang. Kini tajen sudah mulai menghilang di Bali karena penyebaran agama yang terus membaik setiap tahunnya.
Akibat Seseorang Melakukan Perjudian dalam Agama Hindu
Perjudian tentunya memberikan dampak bagi pemainnya, baik mereka yang memenangkan permainan atau yang kalah. Terdapat enam musuh yang akan muncul dalam jiwa seseorang yang melakukan perjudian, diantaranya adalah:
- Kama, atau nafsu yang tidak bisa dikawal dengan baik.
- Rasa loba atau serakah.
- Kroda atau kemarahan yang tak terbendung, bisa karena kalah dan iri setelah kalah dalam permainan.
- Mada atau keinginan untuk mabuk-mabukan.
- Kesombongan, sering disebut sebagai moha.
- Matsarya, merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut rasa iri hati, dengki ataupun cemburu kepada orang lain.
Dengan berbagai dampak tersebut, maka alasan Hindu melarang judi bola dan berbagai jenis judi lainnya merupakan hal yang logis. Apalagi judi tidak hanya dilarang satu agama saja, banyak agama lain yang satu suara dengan pemerintah serta agama Hindu untuk melarang perjudian di Indonesia.
Agama Lain yang Melarang Perjudian
Agama Islam merupakan agama yang cukup vocal untuk melarang perjudian di Indonesia, apalagi dengan jumlah penganutnya yang besar, maka pemerintah juga mendukung keputusan larangan untuk bermain judi.
Selain agama Islam, agama Budha juga melarang adanya aktifitas permainan tersebut dalam agamanya. Sebab agama Budha adalah agama yang menganjurkan umatnya untuk berbuat kebaikan dan hidup dengan sederhana. Meskipun tidak dijelaskan secara rinci dalam kitabnya, agama Kristen juga melarang perjudian karena dampaknya buruk bagi siapapun yang melakukannya.
Demikianlah alasan Hindu melarang judi bola dan jenis judi lain untuk dilakukan oleh penganutnya. Karena penjudi tidak hanya merugikan diri sendiri, ia juga merugikan orang lain, khususnya keluarga dan masyarakat yang ada disekitarnya. Ia juga mengakibatkan kecanduan yang membuat siapapun sulit untuk terlepas dari jeratnya.